101 Kekurangan Kita

Cobalah sediakan alat tulis, cukup kertas dan polpen. Kau tulislah tentang sifat-sifat buruk, kebiasaan-kebiasaan buruk, hal-hal yang kau benci dari diri sendiri, dan segala keburukan diri yang kau miliki. (Tentu di luar ‘kekurangan’ fisik, seperti hidung terlalu ke dalam atau gigi terlalu menonjol keluar. Maaf). Tulislah hanya satu keburukan dalam satu baris, lalu berilah nomor urut. Mungkin kau akan sedikit kesulitan menemukan kekurangan diri tersebut ketika sampai urutan 20 atau 25. Akan tetapi saya jamin, jika kau jujur pada diri, setelah ketemu 100 kekurangan, kau masih akan menemukannya lagi, dan lagi. Tidak percaya? Coba saja!

Terhadap kesalahan dan kekurangan orang lain kita seringkali terlalu peka untuk menangkap sinyalnya. Apa lagi jika orang lain itu setiap hari bersama kita, seperti istri atau suami. Sedikit dia berbuat salah, kita menjadi sebel, dongkol atau justru marah! Padahal dia belum tentu betul-betul bersalah. Akan tetapi terhadap kekurangan-kekurangan diri, kita kurang perhatian. Kita tidak sadar bahwa kejelekan-kejelekan diri kita mungkin membuat orang lain jauh lebih sebel, dongkol juga marah.

Maka, sesekali kita perlu menyediakan waktu untuk merenungi kekurangan diri. Sedikit demi sedikit kita perlu mengikisnya, lalu mengganti dengan taburan kebaikan. Selain bermanfaat bagi diri sendiri, pasti baik juga bagi orang lain. Bila kita punya sifat gampang marah misalnya, tidakkah hal itu membuat orang lain marah karena kita sering marah tanpa sebab yang jelas? Bila kita mempunyai sifat jorok, tidakkah hal itu akan membuat orang di sekitar kita tidak nyaman? Bila kita punya sifat takut kegelapan, tidakkan akan menyulitkan suami, ayah, ibu atau saudara-saudara kita ketika tiba-tiba lampu mati di tengah malam? Apa lagi bila saat itu pengen pipis. Nah!

Simpanlah 101 kekurangan diri yang telah kau tulis tadi. Boleh engkau buat hidden, kau simpan di tempat paling tersembunyi, bila tidak ingin orang lain membacanya. Kelak, setahun mendantang, tengoklah kembali daftar itu. Coba teliti kembali, lalu coretlah keburukan-keburukan yang telah bisa kau lenyapkan selama setahun. Bagus sekali bila kau mampu mencoret 50 atau setidaknya 40 nomor. Luar biasa bila yang kau coret 80 atau 90 nomor. Berapapun daftar keburukan yang bisa kau coret, segitulah hasil usahamu selama setahun. Bila hanya 2 atau 3 nomor saja yang bisa kau coret, ya segitu pulalah usahamu.

Setelah itu cobalah untuk mencari kembali kekurangan-kekurangan dan keburukan-keburukan diri lainnya. Bila toh tadi kau telah mencoret 40 nomor, kemungkinan besar kau masih dapat melengkapinya lagi hingga hitungan 101. Masih tidak percaya? Ya buktikan saja sendiri!

Simpanlah lagi daftar yang telah kau perbarui, kelak satu tahun mendatang kau bisa mengevaluasinya kembali. Selamat merenungi diri!

0 Responses
abcs