Merindukan Air Mata

Air mata barangkali identik dengan tangis. Memang, ia lebih banyak keluar karena tangis. Meski ada beberapa hal lain yang menyebabkannya, seperti kepedasan, mata kelilipan, atau disemprot gas air mata.

Saat ini saya sedang merindukan air mata. Bukan air mata orang lain tentu saja, malainkan air yang keluar dari mata saya sendiri. Ya, saya ingin sekali menagis. Bukan ingin bersedih hati, karena tangis tak selalu berarti kesedihan. Pun begitu, ada kesedihan juga tak selalu berarti buruk. Terkadang, ada perlunya juga untuk bersedih. Seperti ketika dosa-dosa terlanjur diperbuat, sungguh telah mengeras hati bila tak menangisinya. Sayangnya, hal itulah yang kini menimpa diri ini.

Sungguh telah terlalu banyak dosa saya perbuat. Mungkin juga telah terlalu keras hati ini, hingga saya tak mampu menangis. Telah kucoba beberapa kali, duduk lama setelah shalat, mengulang-ulang istighfar. Tapi tetap, mata ini belum mau mengucurkan air mata. Alih-alih, berkaca pun tidak. Padahal di saat menangislah saya benar-benar dapat merasakan tentang luasnya ampunan dan melimpahnya rahmat Allah. Nikmat benar ketika air mata dapat membajir, teringat akan dosa-dosa, berharap ampunan dan kasih sayang-Nya. Tak hanya pipi yang basah, bahkan hati terasa sejuk; lega.

Lebih nikmat lagi, ketika air mata penyesalan telah berganti air mata syukur. Betapa indah kehidupan ini dibentangkan oleh-Nya. Terlalu banyak yang lupa kita syukuri. Maka ketika hati tersadar akan kemahadahsyatan karunia Allah itu, isyak pun terhenti, berganti tangis yang mengalun nikmat. Pernahkah kau merasakannya? Kini saya merindukannya.

Setelah puas menangis syukur, maka hati terasa benar-benar telah basah. Tak ingin lagi berbuat durjana. Yang ada keinginan untuk selalu berbuat yang terbaik. Ingin memberi dan memberi, beramal dan beramal. Pikirpun terasa lebih jernih. Bahkan tubuh juga lebih fresh. Siap untuk menjalani hari yang lebih baik. Ternyata, tersimpan kekuatan luar biasa dalam tangis manusia. Karena itu wahai Allah Yang Maha Agung, ijinkan aku menangis karenaMu malam ini. Aku rindu….

 

"Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan kekhusyuan mereka bertambah." (QS. Al-Israa’:109)

 

"Barang siapa yang mengingat Allah kemudian dia menangis sehingga air matanya mengalir jatuh ke bumi niscaya dia tidak akan diazab pada hari kiamat kelak"

 (HR. Al-Hakim) 
0 Responses
abcs